IFLA Statement of International Cataloguing Principles pada dasarnya menegaskan kembali tujuan dari katalog seperti yang tertuang dalam Paris Principles dan menuliskannya kembali dalam terminologi Functional Requirements for Bibliographic Standard (FRBR).
4.1. to find bibliographic resources in a collection as the result of a search using attributes or relationships of the resources:
4.1.1. to find a single resource
4.1.2. to find sets of resources representing
all resources belonging to the same work
all resources embodying the same expression
all resources exemplifying the same manifestation
all resources associated with a given person, family, or corporate body
all resources on a given subject
all resources defined by other criteria (language, place of publication, publication date, content type, carrier type, etc.), usually as a secondary limiting of a search result.
Gambar berikut memperlihatkan bagaimana FRBR menampilkan informasi collocating works. Pengguna kemudian dapat mengklik untuk mendapatkan informasi lebih detail dari resource yang diinginkan.
FRBR juga dapat mengelompokkan resource berdasarkan type of contentmisalnya text, motion pictures, sound recordings, dan seterusnya.
Expressions dalam bahasa yang berbeda-beda
Apabila terdapat banyak expression dan manifestation, maka elemen-elemen penting yang diperlukan pengguna dapat ditampilkan
Peta konsep fungsi kolokasi dalam FRBR
Peta konsep FRBR
Identifikasi elemen-elemen FRBR pada metadata RDA (Work, expression, manifestation, item)
● Contents are taken from slides and papers by RDA circles of experts, international guidelines and library practices
● Copyright infringement is NOT intentional and material would be removed upon request
● All information contained in this blog may be used, in part or in their entirety, by quoting the source
Friday, October 8, 2010
Wednesday, October 6, 2010
Elemen-elemen dalam Functional Requirements for Bibliographic Standard (FRBR)
Ada beberapa elemen yang diasosiasikan dengan Functional Requirements for Bibliographic Standard (FRBR). Jika dalam konsep FRBR ini disebut sebagai "attributes", maka pada RDA istilah yang dipakai adalah "elemen".
Sebuah resource memiliki attributes utama antara lain, judul dan tanggal pembuatan jika diketahui, serta identifier-identifier lainnya. Untuk expression, yang merupakan hasil penerjemahan atau versi lain memiliki attributes yang menjelaskan form (type of content) serta unsur pembentuknya, seperti teks, suara, gambar, bahasa atau dan juga informasi mengenai suatu performance, kapan dan di mana terjadinya, dan seterusnya.
Rekaman dari sebuah performance atau hasil penerbitan penerjemahan (translasi) ke bahasa lain disebut sebagai manifestation. Manifestation penting bagi perpustakaan karena berisi deskripsi bibliografi atau metadata dari sebuah resource. Attributes manifestation menjelaskan informasi tentang resource itu sendiri, seperti penerbit, tempat terbit, tahun terbit, ukuran, dan lain sebagainya.
Sedangkan copy dari manifestation disebut sebagai item. Attributes atau informasi yang menjadi ciri sebuah item antara lain, lokasi penyimpanan, call number, pemilik, barcode, termasuk informasi lain yang digunakan untuk keperluan inventarisasi.
Sebuah resource memiliki attributes utama antara lain, judul dan tanggal pembuatan jika diketahui, serta identifier-identifier lainnya. Untuk expression, yang merupakan hasil penerjemahan atau versi lain memiliki attributes yang menjelaskan form (type of content) serta unsur pembentuknya, seperti teks, suara, gambar, bahasa atau dan juga informasi mengenai suatu performance, kapan dan di mana terjadinya, dan seterusnya.
Rekaman dari sebuah performance atau hasil penerbitan penerjemahan (translasi) ke bahasa lain disebut sebagai manifestation. Manifestation penting bagi perpustakaan karena berisi deskripsi bibliografi atau metadata dari sebuah resource. Attributes manifestation menjelaskan informasi tentang resource itu sendiri, seperti penerbit, tempat terbit, tahun terbit, ukuran, dan lain sebagainya.
Sedangkan copy dari manifestation disebut sebagai item. Attributes atau informasi yang menjadi ciri sebuah item antara lain, lokasi penyimpanan, call number, pemilik, barcode, termasuk informasi lain yang digunakan untuk keperluan inventarisasi.
Tuesday, September 28, 2010
RDA dan beberapa keunggulannya
Implementasi RDA sebagai pengganti AACR memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
RDA sebagai alat pengatalogan
RDA dibuat sebagai aplikasi online yang bersifat interaktif. RDA tidak hanya sebuah aplikasi teks elektronik, tetapi juga sebuah produk yang dapat dikustomisasi dan diintegrasikan dengan kebijakan lembaga atau jaringan (network). Penyajian teks RDA juga dapat dimanipulasi sesuai kebutuhan, misalnya membatasi instruksi-instruksi ingin kita lihat pada core elements. Beberapa cara mengakses RDA, antara lain, melalui penelusuran konten, melalui AACR atau MARC21, atau mengikuti workflow yang memandu proses pembuatan record. Pengintegrasian RDA dengan sistem pengatalogan terstruktur dengan baik sehingga cataloger dapat dengan mudah melihat intruksi RDA dari sistem pengatalogan yang digunakan.
Cakupan yang lebih baik
Dari sudut pandang pengguna, manfaat utama dari implementasi RDA ini adalah peningkatan cakupan perolehan bahan pustaka yang juga meliputi bahan audio visual dan arsip. RDA melakukan banyak improvisasi dalam hal pendeskripsian online resource. Pada metadata RDA cataloger dapat mencatumkan seluruh materi yang berkaitan dari suatu resource, baik yang merupakan versi online maupun berupa teks, grafis, audio, dan video. RDA juga memperkenalkan konsep identifier permanen untuk menentukan jenis resource.
Kategorisasi
Sistem kategorisasi pada RDA dapat meningkatkan kemampuan user dalam menyeleksi resource sesuai kebutuhan serta meningkatkan kemampuan sistem untuk menampilkan informasi kepada pengguna. Kategori-kategori dalam RDA memisahkan istilah-istilah yang berhubungan dengan content dan istilah-istilah yang berkaitan dengan carrier dari sebuah resource.
Sistem kategorisasi RDA dikembangkan dengan berkonsultasi dengan ONIX, sebuah standar penerbitan yang selalu digunakan industri penerbitan, untuk memudahkan pertukaran data antara perpustakan dan penerbit. Konsep kategorisasi ini mengganti Material Designations, GMD dan SMD. GMD adalah sekumpulan istilah dalam AACR pada title area untuk mengelompokkan kategori umum dari jenis resource, misalnya, “music” atau “manuskrip” . Sedangkan SMD adalah kumpulan istilah dalam AACR pada area statement of extent, seperti misalnya “microfiche” . RDA mengganti GMD dan SMD dengan tiga elemen terpisah: media category, type of carrier, dan type of content.
Hubungan (relationships)
Kemampuan sistem untuk memperlihatkan hubungan antara satu resource dengan yang lainnya serta dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penciptaan suatu resource sangat penting, terlebih apabila sistem katalog memiliki fasilitas penelusuran yang bersifat kompleks. Adanya informasi relationships dapat memudahkan user berpindah dari satu resource ke resource lainnya yang masih berkaitan. Bagi sistem, konsep ini berarti pengorganisasian hasil pencarian informasi yang lebih bermanfaat bagi pengguna. Dalam RDA, informasi mengani pola hubungan suatu resource mendapatkan penekanan.
Hubungan (relationships) yang ada di dalam RDA meliputi :
(dari berbagai sumber)
RDA sebagai alat pengatalogan
RDA dibuat sebagai aplikasi online yang bersifat interaktif. RDA tidak hanya sebuah aplikasi teks elektronik, tetapi juga sebuah produk yang dapat dikustomisasi dan diintegrasikan dengan kebijakan lembaga atau jaringan (network). Penyajian teks RDA juga dapat dimanipulasi sesuai kebutuhan, misalnya membatasi instruksi-instruksi ingin kita lihat pada core elements. Beberapa cara mengakses RDA, antara lain, melalui penelusuran konten, melalui AACR atau MARC21, atau mengikuti workflow yang memandu proses pembuatan record. Pengintegrasian RDA dengan sistem pengatalogan terstruktur dengan baik sehingga cataloger dapat dengan mudah melihat intruksi RDA dari sistem pengatalogan yang digunakan.
Cakupan yang lebih baik
Dari sudut pandang pengguna, manfaat utama dari implementasi RDA ini adalah peningkatan cakupan perolehan bahan pustaka yang juga meliputi bahan audio visual dan arsip. RDA melakukan banyak improvisasi dalam hal pendeskripsian online resource. Pada metadata RDA cataloger dapat mencatumkan seluruh materi yang berkaitan dari suatu resource, baik yang merupakan versi online maupun berupa teks, grafis, audio, dan video. RDA juga memperkenalkan konsep identifier permanen untuk menentukan jenis resource.
Kategorisasi
Sistem kategorisasi pada RDA dapat meningkatkan kemampuan user dalam menyeleksi resource sesuai kebutuhan serta meningkatkan kemampuan sistem untuk menampilkan informasi kepada pengguna. Kategori-kategori dalam RDA memisahkan istilah-istilah yang berhubungan dengan content dan istilah-istilah yang berkaitan dengan carrier dari sebuah resource.
Sistem kategorisasi RDA dikembangkan dengan berkonsultasi dengan ONIX, sebuah standar penerbitan yang selalu digunakan industri penerbitan, untuk memudahkan pertukaran data antara perpustakan dan penerbit. Konsep kategorisasi ini mengganti Material Designations, GMD dan SMD. GMD adalah sekumpulan istilah dalam AACR pada title area untuk mengelompokkan kategori umum dari jenis resource, misalnya, “music” atau “manuskrip” . Sedangkan SMD adalah kumpulan istilah dalam AACR pada area statement of extent, seperti misalnya “microfiche” . RDA mengganti GMD dan SMD dengan tiga elemen terpisah: media category, type of carrier, dan type of content.
Hubungan (relationships)
Kemampuan sistem untuk memperlihatkan hubungan antara satu resource dengan yang lainnya serta dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penciptaan suatu resource sangat penting, terlebih apabila sistem katalog memiliki fasilitas penelusuran yang bersifat kompleks. Adanya informasi relationships dapat memudahkan user berpindah dari satu resource ke resource lainnya yang masih berkaitan. Bagi sistem, konsep ini berarti pengorganisasian hasil pencarian informasi yang lebih bermanfaat bagi pengguna. Dalam RDA, informasi mengani pola hubungan suatu resource mendapatkan penekanan.
Hubungan (relationships) yang ada di dalam RDA meliputi :
- Hubungan antara entities FRBR dengan resource.
- Hubungan antara resource yang satu dengan yang lainnya
- Hubungan antara resource dengan penciptanya
- Hubungan antara persons, families, dan corporate bodies
(dari berbagai sumber)
Monday, September 27, 2010
Mengenal Resource Description and Access (RDA)
Anglo-American Catalogung Rules atau yang dikenal dengan AACR merupakan suatu standard pengatalogan deskriptif yang dipakai oleh banyak negara dan telah diterjemahkan ke dalam 24 bahasa. Keberadaan AACR akan digantikan oleh sebuah standar baru yang dinamakan Resource Description and Access atau RDA. RDA akan diterapkan di Australia, Selandia Baru, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat. RDA juga akan diadopsi oleh Jerman dan Perancis yang saat ini masih menggunakan bahasa pengatalogan deskriptif tersendiri.
RDA dikembangan sebagai sarana pengatalogan generasi baru yang didesain untuk dunia digital. RDA akan berisi instruksi untuk pendeskripsian semua jenis material, termasuk versi digital dan online. RDA dirilis sebagai web-based tools yang didesain untuk kebutuhan dunia digital dan bisa di-customise sesuai dengan besar-kecilnya perpustakaan, jenis perpustakaan, dan kebijakan perpustakaan masing-masing. Meskipun terdapat banyak perubahan signifikan, RDA dibangun di atas fondasi AACR yang telah lama digunakan oleh pustakawan sebagai content standard untuk menghasilkan jutaan records di seluruh dunia sejak diterapkan lebih dari beberapa dekade.
Mengapa RDA?
AACR yang selama ini digunakan sebagai standard pengatalogan disusun berdasarkan pengkategorian jenis bahan pustaka. Dalam AACR ada bab-bab khusus untuk buku, terbitan berseri, sound recording, motion pictures, electronic resources, dan lain sebagainya. Struktur masing-masing bab dibuat berdasarkan 8 area yang ada dideskripsikan dalam ISBD. Saat ini, perbedaan jenis pustaka semakin bias seiring perkembangan teknologi informasi dan multimedia.
AACR dikembangkan di era katalog kartu dan banyak terminologi dalam AACR yang digunakan saat ini masih merefleksikan situasi tersebut, seperti misalnya “heading”, “main entry”, dan “added entry”. Modifikasi istilah sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini dianggap belum cukup untuk menjadikan AACR relevan dengan dunia digital.
RDA dibuat berdasarkan model konseptual Functional Requirements for Bibliographic Records (FRBR), Functional Requirement for Authority Data (FRAD), dan Functional Requirement for Subject Authority Records (FRSAR). Model ini menggunakan konsep entities, relationship, dan attributes yang dikembangkan oleh IFLA. Model konseptual dipandang lebih relevan di era informasi saat ini karena dapat membantu memahami domain yang digambarkan. Dalam RDA, tugas seorang cataloger antara lain :
Struktur RDA
RDA dikelompokan menjadi tiga unsur, yakni, FRBR, FRAD, dan FRSAR. Functional Requirements for Authority Requirements (FRBR) terdiri dari:
Grup 1, produk intelektual atau karya artistik
Grup 2, Individu atau badan korporasi yang bertanggung jawab atas entities grup 1
Grup 3, Subjek
Entities Grup 1 berkaitan dengan bibliographic record di mana dua entities abstrak merefleksikan isi suatu karya, yakni work dan expression, sedangkan dua entities konkrit merefleksikan format, yakni manifestation dan item. Istilah work, expression, manifestation, dan item digunakan untuk memperjelas istilah membingungkan yang ada di dalam standard pengatalogan, misalnya, ketika kita mendefinisikan “buku” sebagai objek fisik yang merupakan kumpulan kertas terjilid, maka RDA menyebutnya sebagai “item”. Ketika kita mengatakan buku sebagai jenis bahan publikasi yang berada di toko buku dan memiliki ISBN, RDA menyebutnya sebagai “manifestation”.
Ketika kita mendapatkan suatu buku yang merupakan penerjemahan atau variasi dari karya seseorang, RDA menyebutnya sebagai “expression”. Dan ketika kita mengatakan buku sebagai konsep isi yang menjadi dasar bagi karya-karya lain dalam berbagai versi bahasa atau ide-ide seseorang dalam sebuah buku, RDA menyebutnya sebagai “work.”
Bila didefinisikan lebih lanjut, Work adalah karya intelektual atau artistic seseorang yang masih merupakan entitas abstrak, misalnya LOTR oleh Tolkien. Expression adalah realisasi suatu karya dalam format tertentu, misalnya suatu bahasa. Seperti juga Work, Expression masih merupakan konsep abstrak. Manifestation adalah perwujudan fisik dari expression suatu karya. Misalnya seluruh edisi LOTR di edit oleh Harold Bloom dan diterbitkan Roundhouse tahun 2001. Manifestation direpresentasikan dalam bibliographic record. Sedangkan Item adalah eksemplar dari Manifestation, atau biasa yang disebut sebagai copy.
Entitas grup 2 adalah penanggung jawab intelektual atau konten artistic dari suatu karya atau expression; penanggung jawab produksi fisik atau distribusi dari manifestation; penanggung jawab kepemilikan suatu item.
Entities grup 2 (FRAD) terdiri dari Person, Family, dan Corporate Body. Person didefinisikan sebagai orang (person) yang ditetapkan atau diadopsi oleh individu atau kelompok. Nama yang didefinisikan dalam deskripsi bibliografis belum tentu nama asli dari individu bersangkutan karena kemungkinan pemakaian satu atau banyak pseudonyms yang digunakan oleh seseorang. Person attributes, antara lain, tanggal (kelahiran, kematian, aktivitas), titel, gelar, gender, tempat (kelahiran, kematian, kediaman), bahasa, aktivitas, elemen informasi lainnya (saint, jr.)
Family didefinisikan sebagai kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki hubungan keluarga secara langsung maupun karena ikatan pernikahan, adopsi, perserikatan ataupun atas dasar status hukum yang sama, atau mereka yang menyatakan dirinya sebagai keluarga. Family attributes, antara lain, jenis keluarga (clan, dinasti), tanggal yang berasosiasi dengan keluarga, tempat (kediaman, asosiasi), aktivitas, sejarah keluarga.
Sedangkan corporate body dijelaskan sebagai sebuah organisasi atau kelompok individu dan atau organisasi yang mengidentifikasikan dirinya dengan sebuah nama khusus sebagai nama dari sebuah kesatuan atau unit. Corporate body attributes, antara lain, tempat (lokasi), tanggal (kapan mulai aktif), bahasa, alamat, aktivitas, sejarah, informasi lainnya (status hukum, qualifiers).
Entities grup 3 (FRSAR) terdiri dari concept, object, event, dan place. Concept merupakan ide atau buah pikiran yang bersifat abstrak yang bisa diperluas atau dipersempit, misalnya teori, teknik, proses, praktek, dsb. Object didefinisikan sebagai sebuah materi, baik bergerak maupun tidak bergerak yang merupakan ciptaan manusia atau terjadi secara alamiah, misalnya bangunan, kendaraan, tumbuhan, dsb. Event didefinisikan sebagai sebuah tindakan atau kejadian yang menjadi subjek, misalnya kejadian sejarah, periodisasi waktu, dsb. Sedangkan place diartikan sebagai sebuah lokasi baik historis maupun saat ini, di bumi maupun tidak di bumi, misalnya kota, sungai, gunung, planet, dan lain sebagainya.
Perubahan siginfikan lain yang ada di RDA jika dibandingkan pendahulunya adalah RDA mengkonsultasikan pengembangan sistem kategorisasi dengan perpustakaan dan industri penerbitan. Kategorisasi ini akan menghapus istilah GMDs dan SMDs yang digunakan dalam AACR dengan menggantinya dengan tiga elemen terpisah : media category, type of carrier, dan type of content. Pada RDA penekanan pada relationships juga diutamakan, antara lain: 1. Hubungan antara entities FRBR dengan resource tersebut, 2. Hubungan karya intelektual antara yang satu dengan yang lainnya, 3. Hubungan antara suatu karya dan penciptanya, 4. Hubungan persons, families, dan corporate bodies.
(disarikan dari berbagai sumber)
RDA dikembangan sebagai sarana pengatalogan generasi baru yang didesain untuk dunia digital. RDA akan berisi instruksi untuk pendeskripsian semua jenis material, termasuk versi digital dan online. RDA dirilis sebagai web-based tools yang didesain untuk kebutuhan dunia digital dan bisa di-customise sesuai dengan besar-kecilnya perpustakaan, jenis perpustakaan, dan kebijakan perpustakaan masing-masing. Meskipun terdapat banyak perubahan signifikan, RDA dibangun di atas fondasi AACR yang telah lama digunakan oleh pustakawan sebagai content standard untuk menghasilkan jutaan records di seluruh dunia sejak diterapkan lebih dari beberapa dekade.
Mengapa RDA?
AACR yang selama ini digunakan sebagai standard pengatalogan disusun berdasarkan pengkategorian jenis bahan pustaka. Dalam AACR ada bab-bab khusus untuk buku, terbitan berseri, sound recording, motion pictures, electronic resources, dan lain sebagainya. Struktur masing-masing bab dibuat berdasarkan 8 area yang ada dideskripsikan dalam ISBD. Saat ini, perbedaan jenis pustaka semakin bias seiring perkembangan teknologi informasi dan multimedia.
AACR dikembangkan di era katalog kartu dan banyak terminologi dalam AACR yang digunakan saat ini masih merefleksikan situasi tersebut, seperti misalnya “heading”, “main entry”, dan “added entry”. Modifikasi istilah sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini dianggap belum cukup untuk menjadikan AACR relevan dengan dunia digital.
RDA dibuat berdasarkan model konseptual Functional Requirements for Bibliographic Records (FRBR), Functional Requirement for Authority Data (FRAD), dan Functional Requirement for Subject Authority Records (FRSAR). Model ini menggunakan konsep entities, relationship, dan attributes yang dikembangkan oleh IFLA. Model konseptual dipandang lebih relevan di era informasi saat ini karena dapat membantu memahami domain yang digambarkan. Dalam RDA, tugas seorang cataloger antara lain :
- Mengidentifikasi dan mendefisinikan hal-hal yang penting (entities)
- Mengidentifikasi dan mendefinisikan hubungan (relationship) antar entities
- Mengidentifikasi dan mendefinisikan attributes yang merupakan karakter dari entities.
Struktur RDA
RDA dikelompokan menjadi tiga unsur, yakni, FRBR, FRAD, dan FRSAR. Functional Requirements for Authority Requirements (FRBR) terdiri dari:
Grup 1, produk intelektual atau karya artistik
Grup 2, Individu atau badan korporasi yang bertanggung jawab atas entities grup 1
Grup 3, Subjek
Entities Grup 1 berkaitan dengan bibliographic record di mana dua entities abstrak merefleksikan isi suatu karya, yakni work dan expression, sedangkan dua entities konkrit merefleksikan format, yakni manifestation dan item. Istilah work, expression, manifestation, dan item digunakan untuk memperjelas istilah membingungkan yang ada di dalam standard pengatalogan, misalnya, ketika kita mendefinisikan “buku” sebagai objek fisik yang merupakan kumpulan kertas terjilid, maka RDA menyebutnya sebagai “item”. Ketika kita mengatakan buku sebagai jenis bahan publikasi yang berada di toko buku dan memiliki ISBN, RDA menyebutnya sebagai “manifestation”.
Ketika kita mendapatkan suatu buku yang merupakan penerjemahan atau variasi dari karya seseorang, RDA menyebutnya sebagai “expression”. Dan ketika kita mengatakan buku sebagai konsep isi yang menjadi dasar bagi karya-karya lain dalam berbagai versi bahasa atau ide-ide seseorang dalam sebuah buku, RDA menyebutnya sebagai “work.”
Bila didefinisikan lebih lanjut, Work adalah karya intelektual atau artistic seseorang yang masih merupakan entitas abstrak, misalnya LOTR oleh Tolkien. Expression adalah realisasi suatu karya dalam format tertentu, misalnya suatu bahasa. Seperti juga Work, Expression masih merupakan konsep abstrak. Manifestation adalah perwujudan fisik dari expression suatu karya. Misalnya seluruh edisi LOTR di edit oleh Harold Bloom dan diterbitkan Roundhouse tahun 2001. Manifestation direpresentasikan dalam bibliographic record. Sedangkan Item adalah eksemplar dari Manifestation, atau biasa yang disebut sebagai copy.
Entitas grup 2 adalah penanggung jawab intelektual atau konten artistic dari suatu karya atau expression; penanggung jawab produksi fisik atau distribusi dari manifestation; penanggung jawab kepemilikan suatu item.
Entities grup 2 (FRAD) terdiri dari Person, Family, dan Corporate Body. Person didefinisikan sebagai orang (person) yang ditetapkan atau diadopsi oleh individu atau kelompok. Nama yang didefinisikan dalam deskripsi bibliografis belum tentu nama asli dari individu bersangkutan karena kemungkinan pemakaian satu atau banyak pseudonyms yang digunakan oleh seseorang. Person attributes, antara lain, tanggal (kelahiran, kematian, aktivitas), titel, gelar, gender, tempat (kelahiran, kematian, kediaman), bahasa, aktivitas, elemen informasi lainnya (saint, jr.)
Family didefinisikan sebagai kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki hubungan keluarga secara langsung maupun karena ikatan pernikahan, adopsi, perserikatan ataupun atas dasar status hukum yang sama, atau mereka yang menyatakan dirinya sebagai keluarga. Family attributes, antara lain, jenis keluarga (clan, dinasti), tanggal yang berasosiasi dengan keluarga, tempat (kediaman, asosiasi), aktivitas, sejarah keluarga.
Sedangkan corporate body dijelaskan sebagai sebuah organisasi atau kelompok individu dan atau organisasi yang mengidentifikasikan dirinya dengan sebuah nama khusus sebagai nama dari sebuah kesatuan atau unit. Corporate body attributes, antara lain, tempat (lokasi), tanggal (kapan mulai aktif), bahasa, alamat, aktivitas, sejarah, informasi lainnya (status hukum, qualifiers).
Entities grup 3 (FRSAR) terdiri dari concept, object, event, dan place. Concept merupakan ide atau buah pikiran yang bersifat abstrak yang bisa diperluas atau dipersempit, misalnya teori, teknik, proses, praktek, dsb. Object didefinisikan sebagai sebuah materi, baik bergerak maupun tidak bergerak yang merupakan ciptaan manusia atau terjadi secara alamiah, misalnya bangunan, kendaraan, tumbuhan, dsb. Event didefinisikan sebagai sebuah tindakan atau kejadian yang menjadi subjek, misalnya kejadian sejarah, periodisasi waktu, dsb. Sedangkan place diartikan sebagai sebuah lokasi baik historis maupun saat ini, di bumi maupun tidak di bumi, misalnya kota, sungai, gunung, planet, dan lain sebagainya.
Perubahan siginfikan lain yang ada di RDA jika dibandingkan pendahulunya adalah RDA mengkonsultasikan pengembangan sistem kategorisasi dengan perpustakaan dan industri penerbitan. Kategorisasi ini akan menghapus istilah GMDs dan SMDs yang digunakan dalam AACR dengan menggantinya dengan tiga elemen terpisah : media category, type of carrier, dan type of content. Pada RDA penekanan pada relationships juga diutamakan, antara lain: 1. Hubungan antara entities FRBR dengan resource tersebut, 2. Hubungan karya intelektual antara yang satu dengan yang lainnya, 3. Hubungan antara suatu karya dan penciptanya, 4. Hubungan persons, families, dan corporate bodies.
(disarikan dari berbagai sumber)
Subscribe to:
Posts (Atom)