FRBR family terdiri dari Functional Requirements for Bibliographic Records (FRBR), Functional Requirements for Authority Data (FRAD), and Functional Requirements for Subject Authority Data (FRSAD). Kedua yang pertama, yakni, FRBR dan FRAD merupakan fondasi penting pengembangan RDA. Oleh karena itu, dengan memahami konsep FRBR dan FRAD maka pembelajaran RDA menjadi lebih mudah sebab kosakata, isi, dan pengorganisasian RDA menggunakan model FRBR dan FRAD.
FRBR muncul sebagai respon atas semakin meluasnya perkembangan kerja sama pengatalogan di berbagai belahan dunia, gencarnya upaya pengurangan biaya pengatalogan (cataloguing costs), dan ketidakpuasan pengguna terhadap katalog-katalog yang dianggap belum memenuhi kebutuhan mereka. Tahun 1990, Division of Bibliographic Control, IFLA melakukan sebuah kajian untuk mendefinisikan FRBR dalam kaitannya dengan kebutuhan informasi pengguna dan jenis-jenis media yang digunakan. Kelompok kajian FRBR dibentuk tahun 1992 dan model final FRBR dipublikasikan pada tahun 1998. Sejak itu, pengembangan FRBR terus berlanjut untuk mendapatkan model yang ideal. Review dan pemeliharaan konseptual model FRBR diserahkan pada FRBR Review Group.
Pada tahun 1999 kelompok kerja lainnya dibentuk untuk mendefinisikan FRAD di mana model finalnya dirilis tahun 2009. Kelompok kerja yang ketiga dibentuk tahun 2005 yang bertugas menyelesaikan FRSAD. Model final FRSAD dipublikasikan tahun 2010. Sementara itu, tugas lain FRBR Review Group adalah untuk menyelaraskan dan mengkonsolidasikan ketiga model tersebut.
FRBR, FRAD, dan FRSAD merupakan sebuah konsep teoritis yang membantu kita memahami dunia nyata (real world). Konsep-konsep tersebut adalah cara untuk memahami tujuan katalog dan authority records serta mengerti apa yang mereka deskripsikan dalam istilah-istilah konseptual. Model ini menggunakan kosakata baru untuk memperjelas komunikasi di antara para kataloger di seluruh dunia dan memastikan pemahaman konsep pengatalogan berlaku secara umum. Model tersebut memungkinkan kita untuk mendiskusikan masalah-masalah yang muncul dengan menggunakan istilah-istilah dengan pemahaman teoritis yang berlaku umum, juga membuka kemungkinan memperbandingkan data tidak terstruktur dengan metode yang sama.
FRBR, FRAD, dan FRSAD bukanlah kumpulan peraturan, juga bukan model penyajian data. Konsep yang terkandung didalamnya terlalu generik sehingga tidak menjelaskan bagaimana peraturan pengatalogan dikonstruksi dan dimplementasikan atau bahkan bagaimana katalog online didesain. Meskipun demikian, peraturan pengatalogan dan desain katalog online dapat berasal dari pemahaman dan intepretasi dari konsep FRBR, FRAD, dan FRSAD.
Secara lebih detail, FRBR adalah kerangka kerja terstruktur yang bertugas menghubungkan data yang tercantum pada metadata dengan kebutuhan pengguna dan metadata-metadata lain yang saling berkaitan. FRBR mengidentifikasi dan mendefinisikan kebutuhan data diperlukan dalam menemukan metadata atau records. FRBR jugamenjelaskan bagaimana pengguna dapat memanfaatkan informasi tersebut. Secara khusus, FRBR menekankan konteks dari suatu resource dan kaitannya dengan resource lainnya.
Deskripsi bibliografi dibuat untuk kepentingan publik maupun staf perpustakaan. Oleh karena itu, dalam perumusan FRBR, kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna sangat penting untuk dipahami, misalnya jenis informasi apa yang harapkan oleh pengguna dalam melakukan pencarian katalog perpustakaan. Pada kasus ini, pengguna pada umumnya ingin menggunakan katalog perpustakaan untuk mencari resource / wujud fisik dari suatu karya intelektual maupun artistik berdasarkan pengarang tertentu, subjek tertentu, atau judul tertentu.
Diagram di atas memberikan gambaran kontinuitas karya original dan karya derivatif yang masih memiliki kaitan atau hubungan.
Initial, a couple intriguing insights about lists. An inventory is a flyer or book that contains a rundown of things organized methodicallly with expressive subtle elements.
ReplyDeletetryk af kataloger