Format dasar cara mendeklarasikan hubungan entitas dalam LRM menggunakan format sebagai berikut:Entitas A dalam kurung siku kemudian nama relationship dalam kurung sudut dan Entitas B dalam dalam kurung siku, di mana Entitas A berasal domain spesifik tertentu dan Entitas B berasal range spesifik tertentu. Setiap relationship mempunya inverse relationship atau hubungan kebalikannya, misalnya Agent created Work memiliki inverse relationship Work created by Agent.
● Contents are taken from slides and papers by RDA circles of experts, international guidelines and library practices
● Copyright infringement is NOT intentional and material would be removed upon request
● All information contained in this blog may be used, in part or in their entirety, by quoting the source
Wednesday, October 6, 2021
Kardinalitas Entitas LRM
Setiap hubungan entitas dalam LRM memiliki kardinalitas untuk menyatakan banyaknya anggota dari sebuah himpunan atau banyaknya range dari sebuah domain entitas tertentu. Misalnya sebuah Res mencakup konsep abstrak maupun objek fisik memiliki penyebutan Nomen. Nomen adalah asosiasi antara entitas dan sebutan yang merujuk padanya dan Nomen merupakan kosakata terkendali. Sebagai contoh, sebuah entitas Person, Habibie (mantan Presiden RI) yang menggunakan string B.J Habibie memiliki kemungkinan beberapa teks string lainnya, misalnya di Rusia name authority untuk string B.J Habibie menggunakan bahasa Rusia, demikian juga di Jepang memiliki format text string-nya dalam bahasanya sendiri. Jadi, sebuah Res dalam hal ini Person memiliki sejumlah Nomen dalam bentuk text string. Dengan mengkonsolidasikan hubungan kardinalitas dalam pemodelan seperti ini maka dapat mengoptimalkan RDA linked data.
LRM dan Sistem Informasi Bibliografi
Mirip seperti FRBR, titik tolak LRM bermula dari adanya user tasks atau tugas pengguna yang harus difasilitasi dan didukung oleh sistem informasi bibliografi. Pada LRM, definisi tugas pengguna telah mengalami perubahan definisi dan ditambah satu tugas lagi yaitu explore. Definisi yang dijelaskan dalam konsep LRM dapat memberikan batasan-batasan yang lebih jelas dan dapat berfungsi sebagai titik awal pendefinisian entitas, atribut, dan relationship.
Untuk membantu menfasilitasi tugas ini, maka diupayakan sistem informasi bibliografi perlu dirancang untuk dapat:
- Melakukan pencarian efektif dengan menyiapkan elemen-elemen atau fungsionalitas pencarian yang sesuai
- Mendukung penilaian relevansi dengan menyediakan informasi yang memadai tentang resources yang ditemukan sehingga pengguna dapat membuat pilihan dan melakukan tindakan selanjutnya
- Menyediakan link ke sumber informasi online atau informasi lokasi tempat fisik dari sebuah koeksi berada, termasuk instruksi dan informasi akses yang diperlukan untuk melakukan transaksi atau batasan-batasan yang ditetapkan untuk mengaksesnya. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah menghubungkan antara satu resource dengan resource lain dan membuat koneksi-koneksi yang tidak terduga
LRM Superclass dan Subclass
LRM mengunakan struktur hierarkis superclass dan subclass yang diexpresikan melalui "is-A" relationship dalam pemodelan formalnya. Para ahli mengatakan bahwa model ini merupakan mekanisme yang sangat efektif dalam menyederhanakan hubungan antar entitas. Atribut pada entitas yang berada di atas akan diturunkan pada subclass yang berada dibawahnya tanpa adanya pengulangan atau repitisi.
Entitas tunggal yang berada pada level paling tinggi adalah Res, sementara itu semua entitas lain yang berada dibawahnya merupakan subclass dari Res baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebanyak 8 entitas adalah subclass langsung dari Res berada pada second level: Work, Expression, Manifestation, Item, Agent, Nomen, Place, Time-span. Kolom third-level memperlihat dua entitas yang merupakan subclass dari entitas Agent, yakni Person dan Collective agent. Namun, Family dan Corporate body tidak lagi termasuk entitas)